Sabtu, 12 Januari 2013

101 PERTANYAAN Yang Membuat Hidup Anda LUAR BIASA

101 pertanyaan hebat untuk membuat hidup anda luar biasa



Anthony Robbins pernah mengatakan dalam salah satu bukunya bahwa berpikir sebetulnya adalah proses bertanya dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Beliau kemudian menambahkan bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang selalu bertanya pada dirinya sendiri.

Berikut adalah 101 pertanyaan untuk membuat hidup anda luar biasa :

1. Apa yang saya inginkan?
2. Untuk hal-hal apa saja saya berterima kasih?
3. Apakah yang hilang dalam hidup saya?
4. Apakah saya melihat hal-hal baru di dunia ini setiap hari?
5. Apakah saya menyediakan sedikit waktu untuk mendengarkan orang lain?
6. Apakah saya cukup bersenang-senang?
7. Bagaimana saya menjadikan hidup ini lebih ceria?
8. Apa yang saya inginkan lebih dalam hidup?
9. Apa yang tidak terlalu saya inginkan dalam hidup?
10. Apakah saya selalu mencari peluang-peluang?
11. Apakah saya menangkap peluang-peluang yang ada?
12. Apakah saya mempunyai pikiran yang terbuka?
13. Apakah saya cukup fleksibel?
14. Apakah saya cepat menghakimi orang lain?
15. Apakah saya selalu memperhitungkan resiko?
16. Apakah saya tulus memuji orang lain?
17. Apakah saya menghargai apa yang orang lain lakukan untuk saya?
18. Ke tempat mana sajakah saya ingin pergi?
19. Siapa sajakah orang yang ingin saya jumpai?
20. Petualangan apa sajakah yang ingin saya ikuti?
21. Apakah saya peduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang saya?
22. Apakah saya cepat tersinggung?
23. Apakah yang membuat saya bahagia?
24. Adakah hal yang saya tunda?
25. Apakah saya selalu memikirkan diri sendiri?
26. Apakah saya suka menyimpan dendam?
27. Apakah saya selalu mengingat-ngingat masa lalu?
28. Apakah saya membiarkan pikiran negatif orang lain mempengaruhi saya?
29. Apakah saya bisa memaafkan diri sendiri?
30. Apakah saya cukup sering tersenyum?
31. Apakah saya cukup sering tertawa?
32. Apakah saya mengelilingi diri saya dengan orang-orang positif?
33. Apakah saya orang yang positif?
34. Apakah saya menyediakan cukup waktu untuk merawat diri?
35. Apakah ambisi rahasia saya?
36. Apakah yang ingin orang-orang ingat tentang saya di akhir hidup nanti?
37. Apakah arti sukses untuk saya?
38. Bagaimana saya dapat memberi arti bagi hidup orang lain?
39. Bagaimana saya dapat melayani sesama?
40. Hal apakah yang dapat saya lakukan lebih baik dibandingkan orang lain?
41. Apakah 3 kekuatan terbesar saya?
42. Apakah saya bergerak menuju ke pencapaian mimpi-mimpi saya?
43. Apakah saya menceritakan pada orang lain apa yang sungguh-sungguh saya inginkan dalam hidup?
44. Seperti apakah rupa hari yang indah menurut saya?
45. Ingin seperti apakah anda 1 tahun lagi? 5 tahun lagi? 10 tahun lagi? 20 tahun lagi?
46. Seperti apakah bentuk lingkungan untuk hidup yang baik menurut saya?
47. Apakah yang ingin saya perbuat jika saya tidak mempunyai rasa takut?
48. Apakah yang ingin saya perbuat jika uang bukanlah hal yang penting?
49. Alasan-alasan apa sajakah yang sering saya ucapkan?
50. Apakah saya menikmati apa yang saya lakukan sehari-hari?
51. Apakah saya berada di jalan yang benar?
52. Apakah saya meyayangi diri sendiri?
53. Apakah saya baik pada orang lain?
54. Apakah saya mengambil sesuatu tanpa imbalan?
55. Apakah saya sedang melakukan hal yang paling penting saat ini?
56. Apakah ada hal-hal dalam hidup yang perlu saya beri perhatian lebih?
57. Apakah saya sudah menggunakan waktu saya dengan sebaik-baiknya?
58. Apakah yang bisa saya lakukan saat ini yang dapat membuat perbedaan terbesar dalam hidup?
59. Apakah yang sedang saya hindari?
60. Hal-hal apa sajakah yang saya bisa bertoleransi?
61. Apakah saya membuat tujuan-tujuan yang jelas dengan batas waktu pencapaiannya?
62. Apakah saya memegang janji-janji yang telah saya buat pada diri sendiri?
63. Apakah saya memegang janji-janji yang telah saya buat pada orang lain?
64. Jika saya ingin kehidupan saya sempurna, apakah yang harus saya rubah?
65. Apakah yang sedang saya cari sungguh-sungguh saat ini?
66. Bagaimana saya membuat hidup saya lebih sederhana?
67. Kegiatan apa saja yang saya lakukan tetapi saya tidak menikmatinya? Apakah kegiatan tersebut sungguh-sungguh harus dilakukan? Dapatkan saya mendelegasikannya atau membayar orang lain untuk melakukan itu?
68. Apakah saya melihat diri saya sebagai seorang yang cukup kreatif?
69. Apakah saya membiarkan diri saya untuk menjadi orang yang kreatif?
70. Dapatkah saya menjadi seseorang yang spontan?
71. Apakah saya terlalu kritis pada diri sendiri?
72. Apakah saya terlalu kritis pada orang lain?
73. Apakah saya dapat melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda?
74. Hal-hal apa sajakah yang telah saya selesaikan?
75. Hal-hal apa sajakah yang menjadi sumber stress dalam hidup?
76. Bagaimana saya dapat mengurangi stress dalam hidup?
77. Kemana sajakah uang saya dipergunakan?
78. Bisakah saya mengelola keuangan saya?
79. Punyakah saya rencana keuangan untuk masa depan?
80. Untuk apa sajakah waktu saya dipergunakan?
81. Sudahkah saya membuat sistim pengelolaan waktu yang efisien?
82. Apakah 3 prioritas terbesar saya dalam hidup?
83. Siapakah orang terpenting dalam hidup saya?
84. Siapakah yang mencintai saya?
85. Siapakah yang peduli kepada saya?
86. Untuk siapakah anda bekerja keras?
87. Apakah tempat tinggal dan lingkungan kerja saya telah diatur sedemikian rupa sehingga memberi kenyamanan pada saya?
88. Apakah saya mempunyai pola hidup yang sehat?
89. Apakah saya sering terbawa emosi?
90. Apakah saya dapat melupakan kesalahan-kesalahan yang telah saya buat di masa lalu?
91. Apakah saya mengijinkan diri saya untuk melakukan kegagalan?
92. Apakah saya mempelajari kegagalan-kegagalan saya?
93. Apakah saya cepat menanggapi ketika sesuatu berjalan tidak semestinya?
94. Apakah keyakinan-keyakinan saya telah bekerja dengan baik?
95. Apakah saya melonggarkan aturan-aturan yang telah saya buat untuk diri sendiri dan orang lain?
96. Apakah impian masa kecil saya yang terlupakan?
97. Siapa sajakah idola/tokoh yang saya tiru?
98. Apakah saya asli? Apakah saya menjadi diri saya sendiri atau sedang mencoba menjadi seseorang yang lain?
99. Bagaimana jika …?
100. Mengapa tidak …?
101. Bagaimana saya dapat …?

Pertanyaan manakah yang membuat anda paling tersentuh? Silahkan sharing kan disini, atau
Jika anda memiliki pertanyaan refleksi yang lain juga bisa disharingkan disini.


Motivasi: Jangan Menilai Buku Dari Covernya

Don’t Judge a Book by Its Cover

cover book 

Semua pernah mendengar judul di atas. Termasuk aku tentunya. Aku sering menemukan bagaimana rentetan kata-kata “Don’t judge a book by its cover” tersurat di berbagai buku, ceramah, bahkan wikipedia. Wikipedia? yup, menurut wikipedia kata-kata itu bermakna “don’t determine the worth of something based on its appearance” alias jangan menilai sesuatu berdasarkan tampilannya. Memang, benar atau salahnya ungkapan ini tentunya sangat objektif, bahkan subjektif.. mungkin juga subversif (???). Anyway, beberapa waktu lalu aku menemukan penegasan yang lebih dalam dari ungkapan ini. Coba simak lantunan kata-kata inspiratif dari salah satu sahabat sejati yang masuk di inbox email ku beberapa waktu lalu:
Rumah indah hanya kemasan,
Keluarga bahagia itu isinya.
Pesta pernikahan hanya kemasan,
Cinta kasih, pengertian, dan tanggung jawab itu isinya
Ranjang mewah hanya kemasan,
Tidur nyenyak itu isinya.
Makan enak hanya kemasan,
Gizi dan energi itu isinya.
Kecantikan dan pakaian hanya kemasan,
Kepribadian itu isinya.

Bicara itu hanya kemasan,
Kerja nyata itu isinya.
Buku hanya kemasan,
Pengetahuan itu isinya.
Jabatan hanya kemasan,
Pengabdian dan pelayanan itu isinya
.
Sangat meletihkan jika hidup dihabiskan hanya untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa kita orang baik, benar, hebat, keren, luar biasa (atau apalah).. banyak hal yg lebih berarti dari itu.. bagi diri sendiri, sesama, dan terutama Tuhan.. Utamakan isinya, tetapi jangan lupa untuk merawat kemasannya..  ^^


Tiga Langkah Menuju Hidup Bahagia

Tiga Langkah Menuju Hidup Bahagia



Apakah menurut Anda saya berbahagia? Ya, saya berbahagia. Apakah kehidupan saya sempurna? Tidak. Dan ketidaksempurnaan kehidupan, adalah kesempurnaan manusia. Terimalah.

Catatan ini (mestinya) adalah catatan pertama dari seluruh catatan yang pernah saya buat. Entah mengapa, baru terpikirkan sekarang. Tidak mengapa, apa yang lebih penting bagi kita adalah terus belajar tanpa henti. Termasuk, jika harus mundur dulu beberapa langkah, agar langkah kita berikutnya menjadi lebih berarti, lebih bermakna, dan lebih membahagiakan.

Ada tiga langkah yang bisa kita lakukan untuk mencapai kehidupan yang berbahagia. Kemanapun kita mencari segala rumusan tentang "berbahagia", maka sesungguhnya segala rumusan itu bercerita tentang tiga hal ini.

1. MEMAHAMI REALITAS TENTANG "REALITAS"

Apa yang kita sebut dengan "realitas" sesungguhnya terdiri dari dua macam realitas, yaitu:

Realitas Eksternal
Realitas Internal

Realitas Eksternal adalah segala bentuk realitas yang terjadi pada diri dan di luar diri kita. Realitas ini adalah segala fakta yang terjadi dan berlangsung di dalam kehidupan kita.

Realitas Internal adalah bentuk-bentuk pemaknaan yang kita lakukan terkait dengan Realitas Eksternal yang terjadi.

Apa yang paling penting adalah yang berikut ini.

Setiap kita bereaksi terhadap makna-makna yang kita bangun menjadi Realitas Internal. Kita bersikap, mengambil keputusan, dan bertindak, dengan mendasarkan diri pada Realitas Internal.

Jika Anda melihat satu bintang di langit suatu malam, Anda melihat sebuah realitas keberadaan bintang. Bintang itu bagi Anda, benar-benar ada dan nyata.

Jika bintang itu berjarak 10.000 tahun cahaya, maka apa yang Anda lihat adalah gelombang cahaya yang sampai ke mata Anda, setelah berjalan menempuk jarak selama 10.000 tahun lamanya. Kemudian, Anda memberi makna, bintang itu "ada" di sana.

Jika bintang itu "nyatanya" sudah meledak 5.000 tahun yang lalu di angkasa raya dan tinggal menjadi debu yang beterbangan saja, maka sesungguhnya apa yang Anda lihat, adalah benda yang sesungguhnya sudah tidak ada.

Maka ketika Anda mengatakan melihat bintang, sangat mungkin realitas itu adalah Realitas Internal, alias pemaknaan yang Anda berikan berdasarkan hasil pengamatan mata fisik Anda.

Ketika Anda mengatakan bahwa bintang itu sebenarnya sudah tidak ada lagi karena sudah meledak sejak 5.000 tahun yang lalu, maka realitas yang Anda maksud adalah Realitas Eksternal, yang telah Anda maknai menjadi Realitas Internal dengan pikiran dan hati.

Pada realitas yang manakah Anda semestinya bereaksi? Apakah Anda mau tertipu oleh mata fisik Anda, atau Anda lebih memilih untuk mempercayai mata hati?

Realitas Eksternal berlangsung dan terjadi pada diri dan di luar diri kita. Realitas Internal berlangsung di dalam pikiran dan di dalam hati.

Dan jika kita memang merasa manusia, manakah yang lebih kita utamakan?

Tuan A, sangat menyukai saya. Dan Tuan B, sangat membenci saya. Dua fenomena itu, suka dan benci, bisa terjadi pada saat yang bersamaan terkait dengan suatu obyek, yaitu saya.

Maka perhatikanlah, bahwa sikap dari masing-masing Tuan A dan Tuan B, sebenarnya tidak terlalu obyektif mengikuti kenyataan yang ada pada saya, melainkan lebih didominasi oleh makna-makna yang dibangun oleh Tuan A dan Tuan B sendiri.

Dengan kata lain, Tuan A dan Tuan B memiliki Realitas Internal-nya masing-masing tentang saya. Dan keduanya, memberi makna, mengambil sikap, memilih keputusan, dan bertindak dengan mendasarkan diri pada Realitas Internal itu.

Apapun yang mereka sikapi, putuskan, dan tindaklanjuti terkait dengan saya, tidak pernah didasarkan pada saya atau karena saya, melainkan pada atau karena Realitas Internal mereka tentang saya.

Jika Tuan B berkepentingan untuk merubah rasa tidak sukanya pada saya, apa yang perlu dilakukannya adalah bukan merubah saya, melainkan merubah Realitas Internal-nya tentang saya.

Jika saya berkepentingan untuk membuat Tuan B menjadi suka pada saya, apa yang perlu saya lakukan adalah membantu Tuan B, mengkreasi Realitas Internal yang lebih baik tentang saya. Caranya, dengan menciptakan Realitas Eksternal saya, yang saya anggap paling membantu Tuan B untuk menciptakan Realitas Internal-nya yang lebih baik tentang saya.

Jika Tuan B dan saya berkepentingan untuk saling menyukai, apa yang perlu kami lakukan berdua adalah, mengkreasi Realitas Internal kami masing-masing, yang kami anggap mendukung kami berdua, dan menciptakan Realitas Eksternal kami masing-masing, yang kami anggap mendukung kami berdua, untuk saling kami pertukarkan di antara kami, sehingga berpengaruh baik terhadap pembentukan Realitas Internal kami masing-masing.

Singkatnya, adalah lebih baik jika Anda terus mengupayakan diri makin terampil dalam menciptakan dan mengelola Realitas Internal. Sebab, Realitas Internal Andalah yang lebih banyak akan menjadi realitas kehidupan.

2. MEMILIH REALITAS

Jika Anda sudah menyadari bahwa realitas kehidupan Anda dibangun oleh dua macam realitas, dan salah satunya ternyata jauh lebih berpengaruh bagi kehidupan Anda, maka kini Anda punya pilihan:

A. Menerima hidup apa adanya, dengan sekedar menjalani Realitas Eksternal dan menciptakan Realitas Internal tanpa pola, tanpa arah, dan terseok-seok ke sana kemari. Dengan ini, Anda adalah obyek dari kehidupan. Anda dipimpin oleh dunia luar. Dan itu, tidak selalu sesuai dengan cita-cita dan harapan Anda.

B. Menerima hidup dengan penuh makna. Realitas Eksternal yang terjadi pada diri Anda, Anda maknai dengan cara-cara yang membuat Anda bisa mencapai rasa nyaman dan bahagia. Anda membangun Realitas Internal dengan pola, arah, dan perjalanannya, yang akan makin menyamankan dan membahagiakan Anda. Bonusnya adalah kedewasaan, kematangan, kepantasan, dan pertumbuhan.

Ketika Anda dilahirkan ke dunia, modal awal Anda adalah kemampuan memilih. Kemudian Anda tumbuh besar dengan kemampuan itu.

Orang bijak, pemimpin dan tokoh besar, buku-buku yang baik, orang-orang terbaik, para nabi, kitab suci, dan bahkan Tuhan yang Maha Menciptakan Anda, selalu mengajari Anda untuk terampil memilih realitas.

Jika Anda terampil, maka Realitas Eksternal adalah bahan baku untuk membangun Realitas Internal. Segala sesuatu tidak diciptakan dengan sia-sia. Semuanyanya punya arti, maksud, dan makna. Semuanya adalah bahan baku untuk kebahagiaan Anda. Dan bahagia, adalah Realitas Internal.

3. MEMELIHARA DAN MENJAGA PILIHAN

Setiap pilihan, selalu punya konsekuensi. Di antara konsekuensi yang paling berat adalah gangguan atau distorsi yang akan membuat Anda terpengaruh dan melenceng dari perjalanan menuju kenyamanan dan kebahagiaan.

Maka, dua hal berikut inilah yang perlu Anda asah selalu, sebagai bekal untuk menjadi manusia yang terampil mengelola Realitas Internal.

A. Selalu menaikkan dan meninggikan nilai dan tingkat kepentingan misi mulia Anda.

B. Selalu menurunkan dan merendahkan nilai dan tingkat kepentingan berbagai fenomena yang menjadi masalah, kendala, hambatan, persoalan, gangguan, dan rintangan yang menghalangi jalan Anda menuju rasa nyaman dan bahagia.

Jika orang menganggap bahwa hidup itu adalah seni, maka seni itu adanya pada tiga hal ini, memahami realitas, memilih realitas dan memelihara dan menjaga pilihan realitas. Maka Anda, akan menjadi manusia yang menguasai kehidupan. Anda bukan korban, Anda adalah pemimpin. Pemimpin kehidupan.

Semoga bermanfaat.


Cara Menjadi Orang Yang LUAR BIASA Itu MUDAH

Aku Ingin Menjadi Luar Biasa


Suatu waktu, pernahkah Anda melihat sosok yang begitu luar biasa dan Anda ingin menjadi seperti orang tersebut? Tapi kemudian Anda patah semangat karena kelihatannya ngga mungkin banget dengan kondisi yang ada seperti sekarang ini, Anda menjadi orang yang luar biasa.

Anda merasa bahwa menjadi luar biasa sudah kodrat dari Sang Pencipta. Yang artinya kalau kita ditakdirkan biasa-biasa, ya udah… jadinya juga biasa-biasa aja. Kalau itu yang Anda pikirkan, STOP! Sudah saatnya Anda BERUBAH…

Ketahuilah rekan-rekan, menjadi orang luar biasa adalah sebuah pilihan hidup. Semua orang bisa menjadi luar biasa asalkan mereka mau. Ingat kuncinya bukan bisa atau tidak bisa melainkan mau atau tidak mau.

Jika Anda masih ingin menjadi orang yang luar biasa dan senantiasa bermanfaat bagi banyak orang, Anda bisa terus membaca. Namun bila Anda sudah pesimis, silahkan berhenti membaca tulisan ini dan tutup saja halaman blog ini.

Saya pernah mengalami apa yang Anda rasakan. Saya pernah melihat sosok luar biasa dan ingin menjadi seperti itu. Ketika saya melihat kenyataan yang ada dalam diri, maka harapan itu seakan pupus. Hingga akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk belajar banyak dari sosok luar biasa tersebut (yang bersangkutan minta kepada saya untuk dirahasiakan namanya).

Waktu itu, saya tanya kepada beliau, ”Mas… gimana sih caranya supaya bisa menjadi luar biasa seperti mas?”
Jawab beliau, ”Mudah sebenarnya untuk diucapkan, tapi sangat berat untuk dilakukan. Masih mau mendengarnya?”
Saya jawab, ”Ngga apa-apa mas, biar berat akan saya coba jalani.”

Kemudian beliau pun mensharingkan kunci bagaimana kita bisa menjadi orang luar biasa. Bagaimana seorang ulat yang menjijikkan bisa berubah menjadi sebuah kupu-kupu yang indah. Dan saat ini alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk mensharingkannya kepada Anda semua. Inilah langkah-langkahnya :

MEMBUANG EGO

Adalah suatu hal yang amat sangat wajar bila manusia lebih sering menjunjung ego dalam dirinya. Ego yang membuat mereka terlihat lebih dalam segala hal dibandingkan dengan orang lain. Lihat saja ketika ada sebuah permasalahan, saya yakin dua belah pihak akan saling mempertahankan pendapatnya masing-masing, sekalipun salah satunya salah.

Ego ini terkadang membutakan mata dan menutup pintu hati kita untuk bisa belajar dari sekolah kehidupan yang luar biasa. Sebagai contoh : yang tua enggan belajar pada yang muda, padahal belum tentu yang tua lebih bijaksana. Atau yang merasa berilmu seringkali memandang remeh pada mereka yang masih baru belajar. Padahal boleh jadi ketika mereka yang baru belajar sudah paham, ilmunya bisa lebih tinggi.

Saya paling suka berguru sama anak kecil. Kenapa? Pernahkah Anda melihat bagaimana seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan? Ketika ia terjatuh, pasti akan berusaha untuk bangkit kembali dan mencoba berjalan lagi. Sesekali mungkin menangis, namun tidak lama kemudian terus mencoba hingga akhirnya bisa berjalan. Ia tidak mengenal kata menyerah, terus berjuang walau kegagalan terus melanda. Hingga akhirnya ia pun tiba di puncak kemenangan.

MAU BERUBAH DAN SIAP MENJALANI PROSESNYA


Menjadi orang luar biasa sama artinya memilih jalan untuk berubah. Dan yang namanya berubah itu sangatlah sulit. Butuh kemauan yang kuat dan diiringin dengan mental baja dalam menjalani setiap prosesnya.

Tidak ada orang sukses tanpa berubah. Apa yang harus diubah? Semuanya. Mulai dari sikap, pola pikir, penampilan / performance, dll. Intinya Anda harus mau mengembangkan diri setiap saat. Saya yakin dalam proses berubah itu akan banyak hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang sudah Anda anut dan menjadi kebiasaan selama ini. Disitulah letak perjuangannya.

Disamping itu, jangan lupa dengan yang namanya hukum proses. Tidak ada segala sesuatu yang instan di dunia ini. Semuanya butuh proses dan waktu. Nah, dalam hal ini Anda dituntut untuk sabar menunggu proses perubahan dalam diri Anda. Perubahan yang instan biasanya tidak akan bertahan lama. Jadi tanamkan dalam diri Anda untuk selalu belajar dan berkembang.

TINGKATKAN NILAI DIRI ANDA

Di sebuah rekaman audio Financial Revolution, Pak Tung (Tung Desem Waringin) pernah mengatakan bahwa sebenarnya ketika kita bersaing secara sehat dalam hal apapun, kita tidak pernah menjatuhkan lawan kita.

Lantas apa namanya kalau kita tidak menjatuhkan / mengalahkan lawan kita? Jawabnya adalah mereka tidak sanggup mengejar nilai-nilai dalam diri (atau bisnis) kita yang selalu meningkat. Mereka tertinggal karena mereka enggan untuk turut meningkatkan nilai diri.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana meningkatkan nilai dalam diri kita? Jawabnya simpel. Senantiasa belajar dan terus mengembangkan diri kita. Buka mata pada setiap peluang yang ada. Kurangi porsi menilai segala sesuatunya dari sisi negatif. Dan terakhir, dekatkan diri pada Sang Pencipta.

Biasanya bila nilai diri seseorang sudah meningkat, maka disana kita akan mulai melihat sosok yang berbeda, walaupun itu adalah adalah teman kita yang sejak kecil selalu bersama-sama dengan kita. Itulah kekuatan sebuah nilai lebih dalam diri seseorang. Dan nilai itu seringkali tidak terlihat namun bisa dirasakan (intangible value). Jadi tingkatkan nilai dalam diri Anda, dan jadilah orang luar biasa.

RENDAH HATI

Satu kesamaan yang selalu melekat pada orang yang luar biasa. Mereka selalu rendah hati. Ketika kita memuji dan mencoba belajar dari kehidupan mereka, biasanya mereka akan merendahkan hati dan balik memuji serta mengangkat kita. Ujung-ujungnya kita menjadi lebih bersemangat.

Mereka tidak sombong. Karena satu-satunya yang patut untuk sombong adalah Sang Pencipta. Why? Karena Dia lah Yang Maha Sempurna. Sementara para manusia, sehebat dan seluar biasa apapun tetap aja ngga ada artinya bila dibandingkan kedahsyatan Sang Pencipta. Dan karena sikap rendah hati inilah yang kadang membuat nilai lebih dalam diri mereka bertambah.

SEMANGAT BERBAGI

Satu prinsip yang sering didengung-dengungkan namun tidak dimengerti oleh banyak orang adalah, ”Semakin banyak kita memberi, makin banyak kita menerima.” Nah, biasanya yang kita lakukan adalah menerima dulu, baru mau memberi, betul…?
Orang-orang luar biasa memiliki semangat memberi yang tinggi. Mereka akan senantiasa membagikan apapun yang dirasa bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain. Bila yang ada hanyalah secuil ilmu, ya ilmu itu yang dibagikan. Bila yang dimiliki adalah harta yang melimpah, maka harta itulah yang dibagikan. Bila yang dimiliki adalah pengalaman hidup yang menjadi sebuah pelajaran, maka pengalaman itulah yang disharingkan.

Dari sini Anda sudah tahu bagaimana caranya untuk bisa berubah menjadi orang yang luar biasa. Tinggal bagaimana kedepannya adalah tergantung dari niat, usaha dan keyakinan Anda.

Saya menyampaikan ini, bukan berarti saya adalah orang yang luar biasa. Saya hanya meneruskan apa yang pernah disampaikan oleh rekan saya tersebut. Saya sama seperti Anda, juga sedang belajar dan mencoba berubah menjadi orang luar biasa…

Mari kita sama-sama berkembang dan berubah menjadi manusia luar biasa yang bisa bermanfaat bagi lingkungan di sekitar kita…